Gumbirana Diajar Fisika
Sarana Pembelajaran Fisika Online SMAN 7 Tasikmalaya
Minggu, 27 Januari 2013
Selasa, 25 Desember 2012
Fakta tentang Albert Einsten
Sabtu, 26 Februari 2011 - Anda tahu siapa dibalik E=mc^2. Seorang kakek berambut putih yang berpose menjulurkan lidah. Ya dialah Albert Einstein
Berikut ini adalah sejumlah fakta mengenai albert Einstein :
Materi
Berikut ini adalah sejumlah fakta mengenai albert Einstein :
Materi
Beliau
termasuk salah satu ilmuwan yang terlibat dalam sejarah terungkapnya
Materi dan misterinya. Ceritanya dimulai pada tahun 1900-an, dimana
ketika itu banyak ilmuwan yang berpikir bahwa materi itu berkelanjutan
terus menerus, berarti akan selalu dapat dibagi menjadi bagian kecil.
Beberapa ilmuwan tidak setuju dengan itu, dan mengajukan bahwa materi
terdiri dari beberapa partikel kecil, disebut Molekul. Einstein adalah
satu dari sekian ilmuwan yang percaya bahwa materi adalah terdiri dari
molekul.
Pada tahun 1905, ketika
beliau berumur 26 tahun, Einstein mempelajari “Gerak Brownian”. Partikel
kecil sekecil debu atau serbuk, ketika ditebarkan di dalam cairan dan
dibarkan mengambang bergerak secara acak. Kita juga dapat melihat
kejadian itu melalui mikroskop. Gerak ini disebut gerak brownian, dan
bayangkan sebelum tahun 1905 tidak seorangpun mengetahui tentang
penyebabnya.
Jam Nuklir 60 Kali Lebih Akurat dari Jam Atom
Kamis, 10 November 2011 - Alasan
utama jam nuklir akan jauh lebih akurat dibandingkan dengan jam atom
adalah karena fakta bahwa jam atom rentan terhadap medan magnet dan
listrik yang sedikit dapat mengganggu getaran elektronnya.
Selama hampir enam puluh tahun, dunia telah mempertimbangkan jam atom sebagai standar emas untuk penentu waktu yang paling akurat di dunia. Jam ini merupakan dasar dari perangkat GPS, menentukan panjang detik yang resmi, dan baru-baru ini memainkan peran dalam pelacakan partikel subatomik yang tampaknya melakukan perjalanan yang lebih cepat dari cahaya.
Namun kini muncul pesaing yang tangguh, sebuah cara baru yang lebih akurat untuk mengukur waktu. Corey Campbell dari Institut Teknologi Georgia, bersama lima rekannya, telah bekerja sama untuk mendeskripsikannya dalam makalah yang dipublikasikan dalam arXiv; seberapa akurat yang bisa dibuat oleh jam nuklir jika dibandingkan dengan jam atom.
Sementara jam atom didasarkan pada getaran elektron yang mengorbiti atom, jam nuklir sebaliknya
Selama hampir enam puluh tahun, dunia telah mempertimbangkan jam atom sebagai standar emas untuk penentu waktu yang paling akurat di dunia. Jam ini merupakan dasar dari perangkat GPS, menentukan panjang detik yang resmi, dan baru-baru ini memainkan peran dalam pelacakan partikel subatomik yang tampaknya melakukan perjalanan yang lebih cepat dari cahaya.
Namun kini muncul pesaing yang tangguh, sebuah cara baru yang lebih akurat untuk mengukur waktu. Corey Campbell dari Institut Teknologi Georgia, bersama lima rekannya, telah bekerja sama untuk mendeskripsikannya dalam makalah yang dipublikasikan dalam arXiv; seberapa akurat yang bisa dibuat oleh jam nuklir jika dibandingkan dengan jam atom.
Sementara jam atom didasarkan pada getaran elektron yang mengorbiti atom, jam nuklir sebaliknya
FISIKA Dongeng (RAPUNZEL)
Minggu, 1 Mei 2011 - Anak dari semua usia senang membaca dongeng karena jalan ceritanya tidak pernah membatasi kemungkinan kalau segalanya dapat terjadi. Kutukan, mantra, dan pangeran tampan menguasai dunia di luar imajinasi pembaca.
Namun
apakah momen paling ajaib dalam sebagian dongeng favorit kita memang
mungkin? Prinsip fisika dasar dan penelitian ilmiah terbaru menyarankan
kalau apa yang pembaca kira adalah khayalan dan pembesar-besaran bisa
berakar dalam realitas.
Jadi tahan imajinasi anda untuk sementara, dan lihatlah sebentar pendapat ilmuan garis keras berikut.
Dalam
kisah Grimm bersaudara, Rapunzel, seorang penyihir memenjarakan seorang
wanita muda di menara.
Senin, 03 Desember 2012
Dahsyatnya Elektromagnetik
Begitu
dahsyatnya sehingga para ilmuwan di NASA (National Aeronautics and Space Admistration) mulai
berpikir untuk memanfaatkannya sebagai tenaga yang bisa ‘melemparkan’
pesawat luar angkasa ke luar atmosfer bumi! Kenapa sampai muncul ide
ini? Bukankah mesin roket yang biasanya digunakan untuk mengirim
pesawat-pesawat ke luar bumi sudah cukup berhasil? Sebenarnya semua
mesin roket yang sudah digunakan maupun yang sedang dikembangkan saat
ini tetap membutuhkan bahan khusus sebagai pendorongnya. Bahan-bahan
propellant ini bisa berupa bahan kimia seperti yang sudah banyak
digunakan, bisa juga berupa hasil reaksi fusi nuklir yang teknologinya
dikembangkan di awal abad 21 ini. Ada lagi berbagai teknologi inovatif
seperti light propulsion dan antimatter propulsion.
Penggunaan propellant ini sebenarnya sangat membatasi kecepatan dan jarak maksimum yang dapat dicapai pesawat. Karena itulah muncul ide untuk mengirimkan pesawat luar
angkasa menggunakan teknologi yang sama sekali tidak melibatkan propellant. Sistem apa yang bisa ‘melemparkan’ pesawat yang begitu besar dan berat ke luar angkasa tanpa menggunakan propellant sama sekali? Hanya Elektromagnetika yang bisa menjawabnya!
Penggunaan propellant ini sebenarnya sangat membatasi kecepatan dan jarak maksimum yang dapat dicapai pesawat. Karena itulah muncul ide untuk mengirimkan pesawat luar
angkasa menggunakan teknologi yang sama sekali tidak melibatkan propellant. Sistem apa yang bisa ‘melemparkan’ pesawat yang begitu besar dan berat ke luar angkasa tanpa menggunakan propellant sama sekali? Hanya Elektromagnetika yang bisa menjawabnya!
Minggu, 02 Desember 2012
Fisikawan Islam, Penemuan Sejati Kacamata
Kacamata merupakan salah satu penemuan
terpenting dalam sejarah kehidupan umat manusia. Setiap peradaban
mengklaim sebagai penemu kacamata. Akibatnya, asal-usul kacamata pun
cenderung tak jelas dari mana dan kapan ditemukan.
Lutfallah Gari, seorang peneliti sejarah sains dan teknologi Islam dari
Arab Saudi mencoba menelusuri rahasia penemuan kacamata secara
mendalam. Ia mencoba membedah sejumlah sumber asli dan meneliti
literatur tambahan. Investigasi yang dilakukannya itu membuahkan sebuah
titik terang. Ia menemukan fakta bahwa peradaban Muslim di era keemasan
memiliki peran penting dalam menemukan alat bantu baca dan lihat itu.
Lewat tulisannya bertajuk The Invention of Spectacles between the East
and the West, Lutfallah mengungkapkan, peradaban Barat kerap mengklaim
sebegai penemu kacamata. Padahal, jauh sebelum masyarakat Barat mengenal
kacamata, peradaban Islam telah menemukannya. Menurut dia, dunia Barat
telah membuat sejarah penemuan kacamata yang kenyataannya hanyalah
sebuah mitos dan kebohongan belaka.
''Mereka sengaja membuat sejarah bahwa kacamata itu muncul saat
Etnosentrisme,'' papar Lutfallah. Menurut dia, sebelum peradaban
manusia mengenal kacamata, para ilmuwan tdari berbagai peradaban telah
menemukan lensa. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya kaca.
Lensa juga dikenal pada beberapa peradaban seperti Romawi, Yunani,
Hellenistik dan Islam. Berdasarkan bukti yang ada, lensa-lensa pada saat
itu tidak digunakan untuk magnification (perbesaran), tapi untuk
pembakaran. Caranya dengan memusatkan cahaya matahari pada fokus
lensa/titik api lensa.
Langganan:
Postingan (Atom)