Minggu, 1 Mei 2011 - Anak dari semua usia senang membaca dongeng karena jalan ceritanya tidak pernah membatasi kemungkinan kalau segalanya dapat terjadi. Kutukan, mantra, dan pangeran tampan menguasai dunia di luar imajinasi pembaca.
Namun
apakah momen paling ajaib dalam sebagian dongeng favorit kita memang
mungkin? Prinsip fisika dasar dan penelitian ilmiah terbaru menyarankan
kalau apa yang pembaca kira adalah khayalan dan pembesar-besaran bisa
berakar dalam realitas.
Jadi tahan imajinasi anda untuk sementara, dan lihatlah sebentar pendapat ilmuan garis keras berikut.
Dalam
kisah Grimm bersaudara, Rapunzel, seorang penyihir memenjarakan seorang
wanita muda di menara.
Rapunzel diberkahi suara yang merdu dan rambut pirang yang sangat panjang. Suatu haru, suaranya terdengar oleh seorang pangeran yang sedang melewati hutan. Mereka jatuh cinta, dan Rapunzel menurunkan rambutnya sehingga sang pangeran dapat memakainya untuk memanjat menara agar dapat bertemu dengan sang putri. Rantai peristiwa ini menimbulkan pertanyaan bagi pembaca. Dapatkah rambut manusia menopang berat manusia lain?
Rapunzel diberkahi suara yang merdu dan rambut pirang yang sangat panjang. Suatu haru, suaranya terdengar oleh seorang pangeran yang sedang melewati hutan. Mereka jatuh cinta, dan Rapunzel menurunkan rambutnya sehingga sang pangeran dapat memakainya untuk memanjat menara agar dapat bertemu dengan sang putri. Rantai peristiwa ini menimbulkan pertanyaan bagi pembaca. Dapatkah rambut manusia menopang berat manusia lain?
Secara
rata-rata, satu untai rambut dapat menopang sekitar tiga setengah ons,
atau setara dengan berat dua buah permen. Tiap untai rambut gelap
umumnya lebih tebal dari pirang, sehingga lebih kuat.
Rapunzel
memang berambut pirang. Tetapi dengan rata-rata ada 140 ribu rambut di
kepala seorang wanita pirang, rambutnya mestinya mampu menopang berat
dari banyak sekali pangeran. Sayangnya, ada masalah lain.
Bila Rapunzel semata menurunkan rambutnya dan sang pangeran segera memanjat, rambutnya tidak akan putus, namun tercabut.
Walaupun rambutnya tidak tercabut, bagian lain tubuhnyalah yang tidak
akan mampu menopang berat pangeran, sehingga tulangnya bisa patah. Walau
begitu, ada strategi yang bisa digunakan untuk mengurangi beban kepala
dan tubuh sang putri.
Menurut asisten
profesor Fisika American University di Washington, DC, Nathan Harshman,
Rapunzel dapat lebih aman dan tegar bila ia mengikatkan rambutnya pada
sesuatu, seperti palang, sebelum menurunkannya. “Idenya adalah
mengalihkan beban rambut ke rambut lainnya dalam simpul di palang, dan
berat badan sang pangeran akan di alihkan ke palang tersebut.” Ada
banyak ide yang lebih baik ketimbang menjadikan kepala Rapunzel sebagai
titik jangkar.
Sumber :
Gorski, C. 2008. The Science of Fairy Tales – RAPUNZEL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar